Thursday, April 9, 2015

Macam Pakaian Adat Sumatera Selatan

Seperti halnya provinsi lain, Sumatera Selatan pun mengandalkan dampak pengasih daya alamnya bagi dijadikan komoditi utama. Beberapa yang diproduksi adalah lada, kopi, karet, ataupun kelapa.

Seperti kami ketahui, kopi sumatera adalah salah eka kopi terfavorit di dunia. selain itu, dampak tambangnya pun turut menolong menawarkan sumbangsih pada majunya Sumatera Selatan. buntut tambang itu berwujud timah, bbm bumi, batu kwarsa, batu bara, dan juga marmer.

Salah satu hal yang mantap dari Sumatera Selatan ini adalah blus akhlak masyarakatnya. Tiap-tiap kebudayaan benar memiliki nilai histori dan juga filosofinya tersendiri. sungguh pun dengan gaun akhlak di Sumatera Selatan.

Pakaian akhlak itu mempunyai maknna raga ataupun keselarasan. itu bisa ditonton dari bentuk ataupun tipe yang difungsikan didalam blus budi orang-orang itu. Warna-warna yang terasa nyawa maupun terasa menyelaraskan kehidupan.

Warna dan karakteristik ini pun diimbangkan memiliki kesakralan untuk nenek moyang oknum-oknum ini. bagi rakyat Sumatera Selatan, mendayagunakan kaos adat sosok-sosok itu adalah salah satu penghormatan bagi leluhur maupun selaku cara menjunjung tinggi budi dan kebudayaan mereka.

Maka gak kaget bila orang Sumatera Selatan nyaris selalu saja memasang blus adat komprehensif manusia-manusia itu tatkala melangsungkan aktivitas pernikahan.

Aesan Gede dan Aesan Paksangko
Pakaian budi bahasa Sumatera Selatan terkenal dengan merek “Aesan Gede serta Aesan Paksangko”. Aesan Gede memiliki interpretasi “kebesaran” masyarakatnya, sedangkan Aesan Paksangko mempunyai interpretasi “keanggunan” masyakatnya.

Pakaian itu bisa kita lihat di acara adat pernikahan. Di Sumatera Selatan, pernikahan dianggap sebentuk seremoni besar ataupun kedua mempelai yang dianggap ibarat kaisar maupun ratu sehari.

Corak Aesan Gede adalah model merah jambu yang dipadukan dengan warna keemasan. Warna-warna ini adalah sejenis cerminan keagungan bangsawan maritim.

Kesan mewah hendak terus-terusan terlihat, plus dengan berjuta-juta perhiasan selaku pelengkap pakaian adat. Perhiasan-perhiasan tersebut umumnya berjenis bungo cempako, mahkota Aesan Gede, kelapo standan, serta kembang guncang yang senantiasa dipadukan dengan kain songket maupun gaun dodot.

Kain songket yang bermotif napan perak akan meledakkan kemegahan baju adab Sumatera Selatan.

Aesan Paksangkong untuk mempelai laki-laki, biasanya berupa kain songket yang bersulamkan logam mulia dengan seluar, selempang songket, juga songkok emas. Songkok emas ini diperuntukkan menghiasi kepala si mempelai laki-laki.

No comments:

Post a Comment